Setiap orang percaya bahwa "KESEHATAN" merupakan kekayaan terbesar dari sekedar mempunyai harta berlimpah. Karena belum tentu harta berlimpah tersebut bisa mengobati satu penyakit. Untuk itulah pasti setiap orang ingin badannya sehat. Sampai-sampai karena begitu pentingnya Keehatan , di Negara Amerika Serikat membuat suatu peraturan jika Pasien sok tahu tentang penyakit tertentu dalam artian tidak menuruti pengobatan dari Dokter maka akan dikenakan biaya lebih dari pengobatan tersebut. Hal ini sudah di rekap dalam health.detik.com. Silahkan lihat berita dari health detuk dibawah ini.

Pengobatan yang efektif tentunya harapan semua pasien. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dan rasa percaya yang baik antara dokter dan pasien. Tak sedikit bahkan ada pasien yang seolah-olah lebih tahu daripada dokter tentang suatu penyakit. Di Amerika ternyata ada peraturan baru yang membuat seseorang yang melakukan pengobatan bukan hasil rekomendasi dokter membayar lebih mahal.

Tanner Martin, 17 tahun, mengalami sakit punggung yang menurutnya harus di lakukan X-ray agar bisa mengetahui apa penyebab rasa sakitnya. Konnie Martin, ibu dari Tanner, adalah CEO dari San Luis Valley Regional Medical Center di Alamosa, Colorado, yang juga bergerak dalam bidang pengobatan medis.

"Sepengetahuanku, sakit punggung dapat berdampak serius, dan harus segera diobati," ujar Konnie seperti dilansir Reuters.com dan ditulis pada Kamis (19/12/2013)

Namun ketika ia dan anaknya pergi ke rumah sakit terderkat, mereka diberitahu oleh dokter bahwa cara terbaik untuk menyembuhkan sakit punggung bukanlah X-Ray atau MRI, melainkan kombinasi terapi fisik yang terdiri dari stretching (peregangan) dan juga strength-building (pembentukan otot). Dan jika mereka bersikeras untuk melakukan X-Ray, mereka diharuskan membayar $300 atau Rp 3,6 juta lebih banyak.

"Ternyata dugaanku salah. Aku pikir X-Ray dan MRI adalah cara terbaik untuk menyembuhkan sakit punggung," tutur Konnie.

Joyce Dubow, direktur senior di American Association of Retired Persons, mengatakan bahwa banyak pasien yang cenderung melakukan prosedur medis yang tidak mereka butuhkan. Ditambahkannya lagi, pengobatan-pengobatan tersebut tidak akan banyak membantu kondisi pasien.

"Contohnya adalah CT-Scan. Itu tidak diperlukan bagi pasien yang tidak mempunyai sakit kepala serius," lanjutnya.

Di Indonesia sendiri, kemungkinan pasien untuk meminta pengobatan yang tidak diperlukan semakin meningkat. Sebab ada beberapa contoh kasus yang melibatkan persoalan hukum antara dokter dan pasien dikarenakan pasien merasa tidak mendapat pengobatan yang benar.

Ya intinya kita gak usah sok tahu penyakit kita itu apa, biarkan dokter sebagai ahlinya menganalisa penyakit kita. Tapi ya untungnya di negara kita tidak ada peraturan serupa.
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top