Kabar Harian Media Online

Dibalik kunjungan boss Facebook ke Indonesia

<div class="wp-caption-text" style="text-align: justify;">
Sumber: Jokowi dan Zuckerberg, momentum yang baik untuk inovasi (sbrgbr:JWofficial)</div>
<div class="wp-caption-text" style="text-align: justify;">
Apa sih sebenarnya tujuan <u><i><b>boss facebook Mark Zuckerberg datang ke INDONESIA</b></i></u>?</div>
<div class="wp-caption-text" style="text-align: justify;">
Berikut adalah informasi yang di kutip dari kompasiana. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Diskusi Wide Shot Metro TV kali ini membahas tentang kedatangan Big Boss Facebook <a href="https://www.facebook.com/pages/Mark-Zuckerberg/112845672063384"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Mark Zuckerberg</span></a> ke Indonesia, dengan mengambil tema pertanyaan “Kenapa Zuckerberg <span style="mso-spacerun: yes;"></span>bertemu Jokowi”? dialog ini mengundang dua narasumber yaitu<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Kartika Djoemadi, seorang Netizen dan Yunarto Wijaya, seorang pakar Komunikasi Politik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuQ_5v6H1HeqNJ70GA5cywufDK612deabKN8Q4q2kaRZPOv9mLEmfkcwRCy0Ksmo4yfU7z1Pi-T7qU7jwbScYzAzAF-54pmShARcCf7JYGz0cPdY7sPjy1R3DbkoQZ3IrqGkVyDfXycVqM/s1600/bos-facebook-datang-ke-indonesia.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuQ_5v6H1HeqNJ70GA5cywufDK612deabKN8Q4q2kaRZPOv9mLEmfkcwRCy0Ksmo4yfU7z1Pi-T7qU7jwbScYzAzAF-54pmShARcCf7JYGz0cPdY7sPjy1R3DbkoQZ3IrqGkVyDfXycVqM/s1600/bos-facebook-datang-ke-indonesia.jpeg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Kenapa harus ke Indonesia?</strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kartika Djoemadi mengatakan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Indonesia sebagai pengguna internet No.8 di dunia dengan<span style="mso-spacerun: yes;"></span>jumlah 82 juta pengguna internet di Indonesia juga karena pengguna facebook di Indonesia no.2 di dunia, apalagi <span style="mso-spacerun: yes;"></span>Jakarta kota paling berkicau (twitter).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan dasar itu, begitu jelas Indonesia adalah pasar besar bagi perkembangan Facebook sehingga Zuckerberg menyediakan waktu <span style="mso-spacerun: yes;"></span>khusus datang di Indonesia sekaligus <span style="mso-spacerun: yes;"></span>mempromosikan internet.org, dan merencanakan pembukaan kantor facebook di Indonesia, seperti yang sudah dilakukan google.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Kenapa tidak bertemu SBY harus Jokowi ? </strong><span style="mso-spacerun: yes;"></span> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yunarto
 Wijaya, Pengamat komunikasi Politik, mengatakan dengan data – data 
tersebut (Indonesia pasar bebas bagi perkembangan sosial media) <span style="mso-spacerun: yes;"></span>dan secara kualitatitf kita paling berkicau (Twitter) <span style="mso-spacerun: yes;"></span>maka
 masuk akal facebook akan membuka kantor cabang di Indonesia,Kenapa 
bertemu Jokowi?. Yunarto meyakini Zuckerberg sudah mengadakan <span style="mso-spacerun: yes;"></span>pantauan
 terhadap sepak terjang Jokowi sebelumnya, apalagi gerak netizen yang 
begitu besar ketika mendukung Jokowi ketika menjadi Gubernur DKI dan<span style="mso-spacerun: yes;"></span>menjadi
 Presiden, dari segi pribadi, Zuckeberg pasti melihat bahwa Jokowi 
adalah pribadi yang terlihat menghargai perkembangan sosial media dan 
mendukung teknologi Informasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Apakah ini Strategi Politik Jokowi menggandeng Zuckerberg ? </strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yunarto
 berpendapat jika kita melihat momentum apalagi sesudah pertarungan 
legislatif dan eksekutif, walaupun sudah kalah, sosok Jokowi dikenal 
sangat getol menggunakan demokrasi partisipasi, seperti partisipasi 
begitu besar dari netizen dan relawan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Artinya 
tanpa menggandeng Zuckerberg pun Jokowi tetap menjadi daya magnet yang 
besar bagi netizen dan relawan,Jokowi juga jelas membuktikan bahwa orang
 yang <span style="mso-spacerun: yes;"></span>“ndeso” ini menggunakan teknologi sosial media dengan sangat baik baik untuk kampanye atau untuk kepentingan rakyatnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Zuckerberg datang, keuntungan siapa?</strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kartika dan Yunarto sepakat bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"></span>Zuckerberg
 jelas mendapat keunutungan karena pasar besar FB yang sudah ada di 
Indonesia, sedangkan Jokowi jelas ingin menujukkan bahwa dia berpikir 
untuk mengembangkan teknologi Informasi , dan menjadi simbolisasi dari 
perkembangan yang modern.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yunarto menjelaskan Jokowi sudah memulai dua kali teknologi<span style="mso-spacerun: yes;"></span>Tele Conference dijalankan padahal di era SBY, SBY dinilai <span style="mso-spacerun: yes;"></span>termasuk
 gagal dalam menjalankan hal – hal seperti ini, dan jika Jokowi berhasil
 membangun sebuah sistim seperti e- blusukkan maka akan menarik dan 
menguntungkan sekali.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Apa itu E-blusukan?</strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kartika menjelaskan E-Blusukan adalah sebuah perangkat dimana Jokowi 
ingin mengetahui secara detail permasalahan, jika ada sekolah yang 
rusak, Jokowi dapat tahu lebih detil dengan mengklik dan mencari tahu 
letak sekolah, dan solusi untuk menangani masalah tersebut,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lebih
 daripada itu Yunarto menjelaskan bahwa E- Blusukan diharapkan menjadi 
solusi dan sistim yang coba dibangun ini disesuaikan dengan kompleksitas
 birokrasi di Indonesia, misalnya jika ada jalan kabupaten yang<span style="mso-spacerun: yes;"></span>rusak
 maka langsung akan terkoneksi dengan dians terkait di tempat jalan 
tersebut berada artinya dengan sendirinya ada komunikasi dengan baik 
dengan pemerintah daerah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Bagaimana Jika dari segi anggaran E-Blusukan tidak didukung oleh Parlemen?</strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kartika menjelaskan bahwa jika E- Blusukkan ini tidak mendapat anggaran
 yang cukup maka jokowi akan memberdayakan relawan – relawannya serta 
Netizen untuk berpartisipasi dengan mengumpulkan data, lalu memasukkan 
di sistim,<span style="mso-spacerun: yes;"></span>contohnya yang sudah dilakukan oleh netizen dilebihbaik.org untuk mendukung program – program pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Seperti apa <span style="mso-spacerun: yes;"></span>Politik netizen?</strong> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yunarto menjelaskan bahwa Netizen itu peserta politik yang apatis 
karena terlalu sibuk, padahal jika dilibatkan maka akan bisa sampai 
level revolusi seperti di Mesir malahan di Cina, pemerintah pun takut 
akan netizen.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tanpa E- Blusukan<span style="mso-spacerun: yes;"></span>pun
 Jokowi akan ditopang oleh netizen, sikap mereka yang akdang – kadang 
melalui jempol sekalipun dapat bisa menjadi representatif dari orang – 
orang disekitarnya apalagi jika kita lihat dari riset yang dilakukan 
bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"></span>suara menengah dari netizen linear dengan keinginan masyarakat secara umum.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Kesimpulan </strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tentu
 masyarakat berharap ada follow up dari kedatangan Mark Zuckeberg ini, 
dari beberapa agenda jelas kita berharap langkah yang paling mudah 
dilakukan yang menunjukkan keseriusan Zuckerbeg yaitu membuka kantor 
Facebook terlebih dahulu, yang lebih besar adalah kedatangan Zuckeberg 
dan dukungannya terhadap even internet.org akan menjadi stimulus yang 
besar untuk pengembangan sistim e-blusukan dan apliaktif yang cepat 
sesudah Jokowi dilantik nanti dan bukan sebuah lip service belaka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya juga mengingat akan sebuah kutipan menarik “tidak ada yang<span style="mso-spacerun: yes;"></span>kebetulan
 di dunia ini”, semoga kedatangan Zuckerberg dan silahturahminya dengan 
Jokowi ini menjadi titik terang atau momentum untuk sebuah inovasi bagi 
bangsa dan negara kita…Salam.</div>

Dibalik kunjungan boss Facebook ke Indonesia

Sumber: Jokowi dan Zuckerberg, momentum yang baik untuk inovasi (sbrgbr:JWofficial) Apa sih sebenarnya tujuan boss facebook Mark Zuckerberg datang ke INDONESIA? Berikut adalah informasi yang di kutip dari kompasiana. Diskusi Wide Shot Metro TV kali ini membahas tentang kedatangan Big Boss Facebook…